Dampak Invasi Rusia ke Ukraina Dari Final UCL hingga Sponsor Man Utd
Bagi kamu yang pecinta olahraga khususnya sepakbola tentu tidak asing dengan tulisan gazprom di eboard tepi lapangan. Asal kalian tahu, gazprom merupakan perusahaan energi gas terbesar di dunia yang berasal dari Rusia dan memiliki campur tangan dari pemerintah Rusia. Gak beda jauh dari BUMN. Gazprom telah lama menjadi sposor UEFA Champions League, bahkan juga menjadi sponsor di klub Bundesliga 2 yakni Schalke. Gazprom memiliki stadion di Rusia yang bernama Gazprom Arena home base dari Zenit St. Petersburg. Cukup besar eksistensi Gazprom di dunia sepakbola dalam mengembangkan perusahaan dan mitranya. Dari sponsor yang terpandang di pinggir stadion, nama Gazprom cukup menarik jutaan penikmat sepakbola untuk mengetahui perusahaan apa yang menjadi partner UCL ini.
Dari segala aspek ekonomi yang telah didapatkan Gazprom di dunia sepakbola, kini muncul masalah yang sangat besar menimpa perusahaan gas Rusia ini. Peperangan karena permasalahan keamanan dan perebutan lahan membawa dampak buruk bagi perusahaan gas yang telah banyak menyuplai ke berbagai wilayah Eropa. Beberapa partner mereka kini mulai memutuskan hubungan akibat perang militer Rusia dan Ukraina.
Pasca invasi Rusia ke Ukraina membuat salah satu tim Bundesliga 2 resmi mencopot logo utama Gazprom di depan jerseynya. Sejak 2007, Gazprom telah bersama Schalke menjadi mitra baik dalam dunia olahraga. Namun hal itu kandas usai peristiwa di Ukraina setelah invasi Rusia. Sungguh disayangkan bagi kedua belah pihak. Ini merupakan kebijakan dari sanksi Internasional.
Dikutip dari laman twitter resminya. "Mengingat peristiwa, perkembangan, dan eskalasi yang terjadi beberapa hari terakhir, FC Schalke 04 telah memutuskan untuk menghapus logo sponsor utama, Gazprom, dari jersi kami,” begitu bunyi rilis resmi klub.
source : twitter |
Selain dari sponsor, Schalke juga telah mengumumkan bahwa Matthias Warnig, perwakilan Gazprom di posisi dewan pengawas klub juga akan mundur.
Bukan cuma Schalke dan sponsor utamanya Gazprom, masalah lain dari invasi Rusia ke Ukraina juga membuat pemilik Chlesea Roman Abramovic dilarang untuk masuk ke Inggris oleh pemerintah Inggris. Hal ini disebabkan bahwa, Abramovic merupakan seorang yang pro terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Atas dasar itulah, pemerintah Inggris melarangnya untuk mengunjungi klubnya yang bermarkas di London.
Dari Chelsea, kita beralih ke Inggris bagian utara tepatnya ke kota Manchester. Mitra Manchester United adalah sebuah maskapai penerbangan yang sahamnya dimiliki Rusia resmi terputus kontraknya usai pihak Manchester United menyatakan sikap tegas setelah aksi Rusia terhadap Ukraina.
Dikutip dari Goal, “Mengingat peristiwa yang terjadi di Ukraina, kami memutuskan untuk mencabut hak sponsor Aeroflot,” ucap juru bicara Man United. 'Kami berbagi keprihatinan dengan fans kami di seluruh dunia da simpati kami kepada mereka yang terkena dampak,” pungkasnya.
Begitu terasa sanksi Internasional yang diberikan kepada Rusia walau bukan sanksi kekerasan, namun dampaknya cukup membuat Rusia mengalami krisis jika terus melakukan hal yang telah terjadi di Ukraina. Di ajang UEFA Champions League, pihak penyelenggara juga telah ikut serta untuk memindahkan Venue Final UCL yang semula akan diselenggarakan di Gazprom Arena, namun setelah kejadian ini, UEFA resmi memindahkannya ke Stade de France, Prancis.
Hal yang sama juga terjadi di ajang GP F1, pihak penyelenggara juga membatalkan balapan GP Sochi. Turki menjadi prioritas menggantikan F1 Rusia.
Bukan tak mungkin, sektor lain juga bakalan berimbas bagi Rusia maupun mitranya. Bagaimanapun juga, Rusia juga telah banyak memiliki pengalaman dalam kasus seperti ini. Namun yang sangat merasakan dampaknya tentu warga sipil yang berada di luar Rusia. Begitupun bagi Ukraina, mereka akan mengingat kejadian-kejadian seperti ini yang menyebabkan ingatan di kehidupannya bahwa Rusia adalah musuh abadi.
Baca juga : Sejarah asal mula konflik Rusia dan Ukraina